AL-MA'UNAH KEPUH

AL-MA'UNAH KEPUH

KEPUH - PALIMANAN - CIREBON

Jl. Ki Ageng Tepak Ds. Kepuh Kec. Palimanan Kab. Cirebon Kode Pos 45161 Telp. (0231) 341780

test

Breaking

Jumat, 26 Maret 2021

Kifayatul atqiya كفاية الاتقياء

10.19 0
Kifayatul atqiya كفاية الاتقياء
Salah satu karya di bidang tasawuf yaitu, Kifayat al-Atqiya' Wa Minhaj al-Ashfiya. Satu di antara kitab berharga hasil karya Sayid Abu Bakar al-Makki bin Sayid Muhammad Syatho ad-Dimyathi yang mensyarah kitab Hidayat Al-Adzkiya' Ila Thariq al-Awliya. Meski tak semasyhur karyanya di bidang fikih, yakni I'anatu at-Thalibin, sama sekali tak mengurangi nilai dan kualitas hasil karya itu.

https://drive.google.com/file/d/1DdVjWqvuREgzUmxG_D3BO1QASozxDepl/view

Senin, 28 Mei 2018

6 Niat Dalam Mencari Ilmu

20.46 1
6 Niat Dalam Mencari Ilmu


Berdasarkan hadits, mencari ilmu adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslim laki-laki maupun perempuan (tholabul 'ilmi faridhotun 'ala kulli muslimin wal muslimat), kewajiban itu berlaku sampai nanti jasad masuk ke liang lahat.

Seyogyanya seorang tholibul 'ilmi (pencari ilmu) membenahi diri dan meluruskan niat, karena segala sesuatu itu bergantung pada niatnya. 

Al-imam Burhanuddin al-zarnuji (wafat 591 H/ 1195 M) lahir di wilayah Zarandj yang terletak diaebuah kota Sidjistan pada abad pertengahan yg sekarang dikenal dgn Afghanistan. Dalam kitab karyanya, Ta'limul Muta'allim, imam Al-zarnuji mengatakan, ada enam niat yang harus dijaga dan diabadikan dalam hatinya seorang thalibul ilm dalam misinya mencari ilmu, yang belakangan saya sering mendengarkan poin2 tersebut dalam syair pujian di surau2, musholla2, pengajian ibu2, dll. Ke enam poin itu adalah:

1. Niat mencari ridho Allah SWT
2. Niat netepi (memantapkan) gama islam
3. Niat menghilangkan kebodohan
4. Niat mensyukuri kesehatan badan
5. Niat menyiarkan agama Allah
6. Niat mensyukuri akal pikiran.

Kearifan-kearifan lokal, hikmah-hikmah, tata krama seorang murid kepada guru, santri kepada kyai, anak kepada orang tuanya, sekarang mulai terkikis oleh globalisasi, mulai pudar oleh trend kekinian. Mari kita hidupkan kembali lentera semangat yg dulu dibawa para bijak bestari yg sempat padam....


Oleh :
Achmadi

Sabtu, 26 Mei 2018

PEMANGKU "SK" KETUHANAN

17.55 1
PEMANGKU "SK" KETUHANAN




قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ

Katakanlah hai Muhammad, "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (ALI IMRAN AYAT 31)

Berdasarkan ayat di atas, Allah menegaskan kepada kita semua melalui Rasulullah Saw, apabila seseorang benar2 mencintaiNYA, sepantasnya ia membuktikan kecintaan itu dengan cara ittiba' kepada Nabi Muhammad, patuh, manut, mengikuti apa saja yg diusabdakan (qaul), di perbuat (af'al) dan ditetapkan (takrir). Dari perkara ibadah, muamalah, prilaku dalam berumah tangga, bahkan siyasah sekalipun, Dari hal yg kecil sampai hal yg lebih luas.

Pada kesempatan kali ini Penulis lebih konsen pada Kata "فَٱتَّبِعُونِى" yang memiliki arti "maka ikutilah aku", menjadi jawab dari in syarthiyah pada kata sebelumnya. Lebih jauh, kata فَٱتَّبِعُونِى ini bisa diartikan sebagai SK atau dalam istilah keorganisasian adalah surat keputusan atau surat kewenangan dari atasan dalam melakukan sebuah tugas. Dalam kaitannya dengan ayat ini, Rasulullah mendapatkan SK secara langsung dari Allah SWT, mempercayakan segala sesuatunya kepada Rasulullah dalam masalah duniawi dan ukhrowi, demi keselamatan manusia secara umum.

Kemudian dari ayat ini juga, ketika seseorang hendak wushul (istilah tasawuf= sampai), maka harus melalui Rasulullah, tidak bisa secara langsung antara hamba dengan Allah. Beliau Rasulullah sebagai penghulu kita semua sebagai hamba yang hina. Dalam istilah tasawuf, "hilangkan dirimu hadirkan mursyidmu, hilangkan mursyidmu hadirkan Nabimu, hilangkan nabimu hadirkan Tuhanmu".

Setelah Rasulullah wafat, SK itu kemudian berpindah kepada para sahabat. Rasulullah mempercayakan semua, segala urusan sepeninggalan beliau, dialihkan kepada para sahabatnya. Sahabat adalah mereka yg mengikuti sunnah, pernah bertemu dan hidup se zaman dengan Rasulullah Saw.

Dalam sabdanya, rasulullah: Ashabi kannujum, biayyihim iqtadaitum ihtadaitum. Sahabatku laksana bintang, siapa di kalangan mereka yang kamu ikuti, kamu akan dapat petunjuk,’’

Secara berurutan, dalam berijtihad, imam madzhab melakukan isthinbatul hukm.ketika tidak ditemukan suatu hukum dari Al-Qur`an dan Sunnah, maka dicari dari ijtihad para shohabat. Kita lihat imam malik bin anas, beliau mendayagunakan qoul ahlu madinah sebagai sumber hukum ketiga setelah Al-Qur`an dan Sunnah, imam Ibnu Qayyim Al-Jauzy menetapkan Qoul shohaby sebagai metode ketiga setelah sumber pokok dalam berijtihad.

Menurut jumhur ulama, yaitu ulama Hanfiyyah, Imam Malik, pendapat Asy-Syafi’I yang lama (qaul al-qadim) dan menurut pendapat imam Ahmad bin Hanbal yang terkuat: Qaul Shahaby atau Ijma Shohaby merupakan hujjah. Bahkan menurut mereka Qaul Shohaby didahulukan dari pada Qiyas.

Kedudukan para sahabat sangat penting dalam keberlanjutan Syariat Islam, penerus dan pemegang SK ketuhanan. kedudukannya tidak bisa digantikan oleh apapun setelah Rasul.

Setelah masa sahabat, pemegang dan pembawa risalah kenabian, diteruskan secara periodik oleh Ulil Amri, berdasarkan ayat:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya), dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa: 59)

Ulil Amri disini, menurut Ibnu Qayyim Al-Jauzy dalam karyanya i'lam Al-Muwaqqi'in, ada dua kategori, yaitu Ulama dan Umaro (pemerintah). Namun kadar ketaatan kepada keduanya dibatasi, selama keduanya menyeru pada jalur Syariat yg sesuai, maka selama itu pula kita harus patuh dan tunduk. Berbeda dengan sebaliknya, ketika Ulama atau Umaro melenceng dari jalur syariat, sebaiknya kita mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah Swt dan RasulNya.

Seyogyanya kita sebagai warga negara Indonesia, khususnya warga Nahdhiyyin, agar tetap menghormati para Ulama dam Umaro, karena keduanya adalah sang pemangku SK ketuhanan.

Wallahu a'lam bis Showab
 
Penulis :
Achmadi 

Jumat, 18 Mei 2018

ISLAM YANG RAHMATAN LIL 'ALAMIN

00.43 0
ISLAM YANG RAHMATAN LIL 'ALAMIN
 
 
Islam di Indonesia menjadi Islam terkuat dan terhebat dibanding Islam di negara lain. Islam merasuk dan mengakar kedalam keyakinan masyarakat Indonesia dan berkembang pesat di dalamnya. Mengapa demikian karena Islam di Indonesia mampu berasimilasi, bersatu dan berkolaborasi dengan budaya yang ada di tanah Indonesia khususnya Jawa. 
 
Ketika Islam baru masuk ke Indonesia, yg berkembang di indonesia ketika itu adalah agama Hindu Budha. Kalau cara penyebaran Islam ketika itu seperti halnya pada saat sekarang, yang gampang mengkafirkan, menyesatkan dan membid'ahkan, mungkin saat ini islam hanya menjadi minoritas di Indonesia atau bahkan sama sekali ditolak mentah-mentah oleh pribumi hinduisme, budhisme, animisme dan dinamisme. 
 
 
 
 Bagaimana Kehebatan Wali Songo, Syekh Jumadil Qubra yang menyebarkan Islam di tanah Jawa lir umpamane seperti orang yg menanam benih jagung, benihnya tertutup rapat oleh tanah, tak terlihat, tapi buah dan manfaatnya bisa dirasakan oleh semua orang. Seperti juga ajaran-ajaran Islam yg tak terlihat namun nilai-nilai yg tumbuh dan berkembang. 
 
 Melihat orang hindu ketika itu sedang menyembah tuhannya yg disebut "PARAHYANG" ketika orang-orang Hindu melihat Syekh Jumadil Qubra sholat, mereka bertanya apa yg dilakukan, beliau menjawab "Sembahyang". Orang yg belajar agama Hindu biasa disebut "SAHASTRI". Kemudian orang yg belajar agama Islam disebut "SANTRI". Orang hindu punya tempat ibadah dinamai "SANGGAR PAMUJAN". Orang islam di membuat tempat ibadah yg kemudian disebut namai "LANGGAR". Begitulah hebatnya Wali Songo, Sunan Kali Jaga, Syekh Jumadil Qubro dengan pendekatan persuasif dalam memasukkan nilai-nilai Islam tanpa kekerasan dan hunusan pedang di Indonesia yg pada saat itu agama nenek moyang menjadi basis terkuat di dalamnya. 
 
Agama apa saja yg masuk ke tanah jawa ia akan menjadi besar, seperti agama Hindu Budha ia menjadi besar dan berkembang kuat di jawa, berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia menjadi bukti valid atas perkembangan kedua agama tersebut. Begitu juga Islam, ketika masuk ke tanah jawa, Islam indonesia menjadi agama islam terbesar di seluruh dunia. Saudi Arabia yg sebagai asal mula lahirnya Islam, populasi orang Islam di sana hanya sekitar 17 juta-an. Iran dan Iraq tidak jauh dari angka 16 jutaan, Malaysia sekitar 15 jutaan, Brunei Darussalam sekitar 500 ribu pemeluk Islam, sedangkan di Indonesia sekitar 180 juta lebih yg memeluk agama Islam. 
 
 
 
Seyogyanya kita harus bisa membedakan mana yg namanya Islam sebagai ajaran agama, mana budaya arab dan mana adat istiadat. Jangan sampai kita mencampuradukkan ketiganya, sehingga kita tahu mana Islamisasi dan mana Arabisasi. Jangan kemudian budaya Arab dibenturkan dengan budaya Indonesia, seyogyanya kita tetap mempertahankan budaya, kemudian ajaran islam kita serap sebagai ruh dari budaya itu sendiri. Faktanya tidak sedikit dari kita yg merasa paling benar dalam menjalankan ajaran Islam, hanya karena beda pakaian dan cara pandang. Karena salah memahami budaya Arab sebagai ajaran Islam. 
 
Yang menjadi masalah fundamental di Indonesia saat ini lebih jauh dari politik adalah kesalahpahaman dalam memaknai antara islam sebagai ajaran dan budaya. Mari di bulan Ramadhan yg penuh berkah ini Bersama-sama introspeksi diri, saling mengingatkan dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan diri, memperkokoh pertahanan dan menjaga keutuhan NKRI, jangan sampai kacau dan digerogoti oleh kaum radikalis dan teroris. Islam itu Damai, Islam Rahmatan Lil 'Alamin...
 
 
Oleh :
Ahmadi 
FB : Mang Ady

Senin, 14 Mei 2018

Menciptakan Karakter Anak yang Baik

12.37 0
Menciptakan Karakter Anak yang Baik
Menciptakan Karakter Anak yang Baik

www.pinterest.com

Kemajuan suatu negara tidak bisa diperjuangkan dengan kepintaran warga negaranya semata. Tapi harus dibarengi dengan karakater/kepribadian yang baik juga. Manusia yang mengutamakan kepintaran dalam bernegara akan menimbulkan jalan-jalan baru dan inovasi-inovasi yang dapat merusak tatanan negara dan hidup bermasyarakat. Sebaliknya, warga negara yang mengedepankan karakter/kepribadian akan menciptakan negar yang nyaman dan tertib. Tapi dengn tidak adanya ilmu yang ia miliki, jangan berharap negara bisa maju. Karena mereka tidak dapat membuat inovasi-inovasi untuk menyikapi kemajuan zaman yang semakin hari semakin aneh dan rumit.

Melihat hal ini, kepintaran atau ilmu pengetahuan dan karakter atu kepribadian yang baik harus dimiliki oleh setiap individu warga  negara. Agar hidup bermayarakat antar warga negara  dapat berjalan dengan maslahat. Hal ini sangat penting  bagi Indonesia yang merupakan negara majemuk  terdiri dari berbagai suku, bangsa, dan agama.

Bagaimana cara mencetak setiap individu warga negara yang didambakan oleh Indonesia? Bapak Presiden Joko Widodo pada masa kampanye pilpres tahun 2014 lalu ingin melakukan revolusi mental. Karena permasalahan yang ada di Indonesia sekarang diakibatkan oleh mental rakyat yang jauh dari norma-norma dan nilai-nilai keluhuran  budaya bangsa Indonesia. Kepintaran rakyat Indonesia tidak jangan ditanya lagi. Sekarang sudah banyak mahasiswa-mahasiswa keluaran berbagai universitas ternama baik dalam negri atau luar negri, kemampuannyapun tidak kalah saing. Dan banyak pula siswa-siswa yang berprestasi dalam kancah internasional.

“Saya kira kita juga sudah mulai memberikan pembelajaran di guru-guru PAUD umur emasnya 1-12 tahun harus dimulai dari situ, kedisiplinan masalah yang berkaitan dengan kemajemukan ini yang kuta harus lakukan, saya kira jorgan-jorgan bukan masanya.” Ungkap Bapak Jokowo

Proses sosialisasi sendiri menurut kuntjoro diningrat adalah proses belajar yang dialami oleh individu sejak kanak-kanak sampai masa tuanya. Ia belajar polap-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu sekelilingnya yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Proses sosialisasi dimulai dari anakitu lahir dan yang berperan penting dalam menciptakan anak yang berperilaku baik adalah orang tuanya.  Keluarga adalah individu pertama kali berinteraksi dengan anak dimulai dari anak baru lahir yang ia dengar dan tersimpan dalam otak adalah suara-suara yang keluar dari keluarganya. Anak mulai belajar bicara berdasarkan apa yang ia dengar.


www.huffingtonpost.co.uk

Anak juga  akan mengikuti apa yang ia lihat dari keluarganya. Bagaimana cara orang tuanya makan, berjalan dan hal lainnya. Semua hal yang dilakukan orang tua adalah panutan bagi anak dan ia akan melakukannya. Bagi orang tua harus pintar bertingkahlaku, apa yang harus ia lakukan dan ia tinggalkan di depan anak mereka. Anak pada usia dini bagaikan buku baru keluarga adalah penulisnya, untuk menciptakan karakter anak yang baik keluarga harus mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma yang baik pula. Keluarga juga bis amempraktekannya bukan hanya teori belaka. Karena pada dasarnya sikap anaktidak jauh beda dengan sikap orang tuanya.  Seperti pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Orang tua juga berhak menegur/menghukum anak, jika anak berperilaku senonoh yang ia dapatkan ketika berinteraksi di luar rumah. Zaman sekarang medsos sudah masuk ke semua usia dari anak usia dini sampai manula. Pengaruhnya sangat terlihat seklai dari sikap yang ditampakkan oleh penggunanya. Di sni peran orang tua untuk menghandle  kegiatan anak, kapan waktu anak belajar dan kapan waktu anak bermain. Bermainpun harus diperhatikan apakah itu layak bagi mereka. Sebenarnya bermain dengan anak sebayanya itu lebih baik bagi mereka dibandingkan dengan bermain medsos, karena dengan bermain anak menjadi lebih akif dan berguna juga untuk melatih kerja otak. 


 Setelah keluarga individu yang berperan untuk menciptakan karakter anak yang baik adalah masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar yang baik akan membawa perlaku anak yang baik pula begitu juga dengan sebaliknya. Dimana anak bermain ia akan kena getahnya, misalkan anak bermain dengan penjual minyak wangi maka ia akan bau wangi, sebaliknya jika bermain dengan tukang sampah maka ia akan bau sampah.

Pada bulan januari 2018 ada berita viral tentang anak kelas 1 SD asal Surabaya yang kecanduan seks. Setelah ditelusuri ternyata anak itu sejak usia 2 tahun hidup di Dolly, yang merupakan tempat prostitusi. Waktu umur 2/3 tahun anak ini sudah pernah menonton video yang tak layak bagi anak seumurannya. Lebih parah lagi ia pernah mengajarkan berciuman kepada adiknya yang laki-laki dan perempuan.

Jika sekolah adalah tempat mencari ilmu maka keluarga dan masyarakat adalah tempat prakteknya dan tempat menempa karakter/ kepribadain anak. Jika seiap individu memiliki karakter/ kepribadain yang baik, bukan tidak mungkin norma-norma dan nilai-nilai bangsa sebagai budaya akan berjalan sesuai dengan semestinya.